Rabu, 15 Desember 2010

keterpaksaan terhadap kepatuhan

"ketika perbuatan tak selaras dengan kata hati,,entah apa yang sanggup menyelaraskannya. semua layaknya sebuah kepatuhan,,kepasrahan terhadap sebuah keinginan. jika ia mampu menolak, penolakannya niscaya sebuah kesia2an.namun diam dan patuhnya tak kan mampu membangun sebuah rasa yang disebut keikhlasan...........ia hanya melakukan tanpa ada sedikitpun keinginan. keterpaksaan telah menyertai gerak langkahnya. bagaikan sebuah perjalanan panjangyang tak ada tujuan akhirnya. gamang......hambar.....tak ada rasa dan warna yang menghiasinya. itulah hakikat dari sebuah keterpaksaan terhadap sebuah kepatuhan......."


Tidore, 14 desember 2010
rya tumcala

Kamis, 29 April 2010

pesan seorang KK

suatu saat nanti aku akan dibawa pergi, keluar dari rumah itu, meniggalkan mereka yang aku cintai...entah ke mana pun itu aku tak bisa membayangkannya.....maka hanya satu yang ku pinta dari kalian,,,,,carilah wanitayang kan datang ke "rumah" itu bukan karena kecantikan rupa dan banyaknya harta yang ia miliki..tapi carilah karna agamanya maka ia akan bisa menjadi anak yg baik bagi ke2 org tua kita..

Minggu, 25 April 2010

IBU..MOM..UMMI..MAMA..MAMI..MOTHER..YAYA...

Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah
keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan
Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
“Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain”
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih
Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu
Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!
Ibu…
Hatimu bagaikan permata di mataku
Wujudmu bagaikan bidadari dalam kehidupanku
Senyummu bagaikan air yang menyejukkan dahagaku
Dan nasehatmu bagaikan bunga dalam taman hatiku

Ibu…
Ijinkan aku bersimpuh di kakimu,
Agar terhapus setitik luka di hatimu
Biarkan aku larut dalam rangkulan pelukmu,
Agar terobati sekuntum derita yang tlah kau simpan
Dan berilah aku waktu untuk mencium syurgaku,
Agar setiap titik bahagiamu dapat ku rasakan
Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!
Ibu…
Kau adalah mutiara hatiku
Kau adalah pelita dalam perjalanan hidupku
Kau adalah bunga dalam jiwaku
Semoga Allah menyayangimu sebagaimana kau mencintaiku
Dan semoga khusnul khotimah di akhir hayatmu....

Amien… ^_^

Senin, 05 April 2010

Butir Kegelisahan

Tak bisa kupungkiri memang, beberapa hari ini aku terus mencoba menentramkan jiwa, menyelimuti kalbu yang mulai tertoreh. Menutupi kegelisahan yang aku sendiri tak memahaminya. Aku melangkah setapak, namun kalut itu masih ada. Kembali ku gelengkan kepala, berharap bayangan yang tak berwujud itu segera hilang meninggalkan diriku. Aku menjerit pelan " Pergilah, aku mohon..." . Terasa ruang ini begitu sempit. Padahal sebelumnya aku sangat mencintai ruang ini, disinilah tempatku menghilangkan jenuh hari-hariku, melepaskan gerutuan yang kudapat dijalanan. Kini, ia tak berarti apa-apa. Seolah ada tempat lain yang lebih nyaman bagiku, dan aku bisa tenang disana. Yup, jelas tempat itu memang ada, Firdaus Nya. Lantas, apa saat ini detik penantian itu sudah dekat? Rabb, hatiku memang gelisah, tapi aku tidak ingin mengahdapMu dalam kondisi seperti ini.

Jiwaku benar-benar carut marut. Aku duduk diatas kursi kesayanganku. Dimana aku melayang kedunia maya, disana aku terbang kemanapun yang aku inginkan, dan disana pula tempatku menoreh banyak cerita, menyampaikan pesan hati lewat tulisan untuk orang banyak. Kugoyangkan penaku perlahan. Tercoret tanpa arah. Tanpa makna. Namun, bagiku coretan itu begitu menyimpan makna. Sebegitukah keadaan hatiku saat ini? Fuih,,,aku tak menemukan ide untuk berpesta pora dengan kata-kata indah yang biasa ku tulis. Kemudian aku bangkit, berjalan kesana kemari. Seandainya sahabatku Rahmi ada disini seperti biasa menemani hari-hariku, pasti ia bingung dan linglung melihatku seperti ini. Tapi keberadaannya pasti bisa sedikit membantuku mengemban kegelisahan ini. Hari ini ia tiada, ia sedang birrul walidain mengunjungi orang tua tercinta di kampung halaman, dan aku tidak berhak melarangnya.

Kuhentikan langkah. Kumelihat kesekeliling. Ah, kenapa aku tidak mengaji saja. Akhirnya aku tersenyum indah, aku tahu apa yang akan aku lakukan saat ini. Segera aku beranjak ke kamar mandi ingin berwudhu, berusaha menentramkan kegalauan hati. Rabb, kesejukan ini sungguh bermakna. Pujian ku hantur syahdu untuk Nya. Kuraih Mushaf Merah marunku, yang selalu bisa membuat bibirku basah indah dengan menghayati tiap katanya. Kumulai dengan kalimat ta'awudz dan basmalah untuk memasuki dunia kalam Nya. Tetesan embun memenuhi ruang jiwaku, menyejukkan jiwaku yang sedang meronta galau. Terasa begitu indah. Air mataku mulai jatuh, bening itu jatuh begitu saja, tanpa paksaan, tanpa rekayasa. Semakin ku memperpanjang bacaan, semakin deras ia bercucuran, menandakan sebegitu beratnya beban hatiku saat ini. Allah aku begitu merindukanMu. Sungguh!!!

Bingung. Lagi-lagi aku seperti ini. Aku merasa dunia saat ini sungguh tidak bersahabat. Bagiku dunia tidak lagi ramah. Walaupun aku tak tahu kapan ia pernah ramah. Aku bosan, bosan melihat prioritas manusia yang selalu hanya memikirkan dunia. Walau aku tidak mungkin juga lari dari dunia. Walau aku masih saja larut dalam aktifitas manusiawi yang tak bermakna. Itulah sebabnya aku merasa bosan. Dunia. Wajah aneh penuh rasa. Ada kebahagiaan, kekejaman, kesadisan dan banyak lainnya yang tak bisa kusebutkan, lebih tepatnya tak ingin kusebutkan. Dunia. Ladang fatamorgana yang manusia tak bisa lari darinya. Memang, tak mungkin terhindar darinya. Sebab kasat mata yang terlihat hanya dunia saja. Ladang akhirat akan hadir setelah adanya perenungan.

Aku sepi. Aku tak mengerti apa aku benar-benar lelah menghadapi dunia ini. Aku kembali merenungi niat yang aku miliki. Apa ia begitu suci? Apa ia sudah lurus? Apa ia sudah layak untuk memperoleh janji FirdausNya? Atau apa ia hanya nafsu dunia saja? Hanya tuntutan yang belum mengenal arah. Entahlah...

" Dunia memang indah, lebih indah dari hayalan seorang putri raja dikala menanti sang pangeran. Ia kebahagiaan dan kesenangan. Sahabatku Rini, dunia itu hanya tipuan, keindahannya hanya sementara, ia tak menjanjikan apapun, walau kita sudah memperoleh kebahagiaan dari padanya, namun belum pasti bisa kita bawa hingga ke akhirat. Rin,,, sungguh aku begitu mencintai mu karena Allah, aku tahu kau seperti ini bukan karena ketidakpercayaanmu pada janji Allah, bahkan kau lebih tau tentang itu dari pada aku, kau sahabat yang luar biasa Rin, jangan kau biarkan dirimu kalut dalam kegalauan seperti ini. Jika memang kau lelah, berbuatlah satu hal yang bagimu itu lebih baik kau kerjakan saat ini sebab kau takut akan meninggalkan semuanya. Sahabatku,,,Aku tahu siapa dirimu, ambillah ia, dan kerjakanlah ia, jika itu adalah ahsanul amal bagimu. Jangan pedulikan bisikan-bisikan itu, itu hanya akan membuatmu ragu untuk melangkah. Sobat, aku percaya kau tidak akan salah pilih. Karena aku tahu berapa besarnya rasa cinta dalam hatimu untuk Sang Rabb. Rin, aku akan kembali dalam minggu ini, aku harap kau sabar menunggunya. Aku rindu mendengar celotehanmu, suara tawamu, dan pujianmu itu. Ahibbak fillah....."

Aku menangis tersedu. Allah, terima kasih Kau telah memberiku seorang sahabat yang begitu mengerti aku. Aku begitu mencintainya Rabb. Dia yang selalu membantuku menghapus butir kegelisahan hati, dan menguatkan kasihku pada Mu. Pesan itu begitu panjang, ia sahabatku rela mengirimkan pesan panjang itu lewat SMS yang pasti banyak menghabiskan layar. Namun, itu sangat bermakna bagiku. Hatiku yakin kini. Mantap pada keputusan yang akan aku lakukan untuk menghapus semua goyah kalbu ini. Aku khawatir, jika aku tak melakukannya, aku akan lebih parah dari ini.

Bismillah,,Rabb terimalah niat lurus ku ini. Tak ada lain yang kuinginkan selain ridha Mu saja. Sungguh hanya itu Allah.

Sujud takzim ku persembahkan untuk Nya. Kali ini aku merasa sujud ini begitu berkesan. Wahai dunia dengan segala perangkatmu, aku ingin sejenak melupakanmu, meninggalkan harapan dan bayangan serta nafsu yang selama ini melekat di dinding jiwaku. Tak ada janji apapun yang mengikatku, selain hanya janji dari Nya saja.

Kuhapus air mata ini. Kuharap tetesan ini menghapus khilaf yang aku lalui. Kini, hatiku mantap sudah, melangkah maju ke Darul Hufadz, tanah impianku selama ini. Moga saja Aku bisa menghilangkan Hubbud dunya yang ada dalam jasadku selama ini. Allah, aku datang untuk memelihara kalam Mu, seperti yang pernah dilakukan oleh para sahabat dulu. Faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alalllah. Bismillah.



sumber: dudung.net

Selamat jalan suamiku tercinta

"... Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..."(Q.S. Al Insyirah : 5-6)
Hmm...hm.. Darimana aku harus memulai menulisnya ya, kenangan yang indah, kenangan yang luar biasa, dan subhanallah.. Maha Besar Allah dengan segala takdirNya..

Dua puluh tiga bulan yang lalu, ketika ucapak akad nikah itu terlantun dari bibirnya.. ketika itu pula saya merasa bahwa status saya telah berubah, yaitu menjadi seorang istri dari suami yang sholeh..

Hari-hari kami penuhi dengan ucapan syukur pada Illahi Rabbi... Ya Allah terima kasih, engkau telah mengirimkan padaku seorang suami yang sabar, rendah hati, dan sangat menyayangiku..

Subhanallah, Allahu Akbar. Hari-hari kami lalui dengan penuh kebahagiaan dan penuh senyuman juga harapan. Kami susun lembaran rencana hidup kami yang akan kami lakukan..

Hm..hm..2 bulan setelah menikah, tepatnya Bulan Syawal tahun 2006, pagi itu terasa pusing sekali diriku, terasa berkunang-kunang. Ternyata, alhamdulillah Allah menitipkan janin kecil pada kami. Subhanallah, ada janin kecil dalam rahimku..

Allahu akbar, hari-hari kami lalui dengan semangat yang membara, karena sebentar lagi akan lahir putra kami..hm..hm..rasanya tak sabar menunggunya.. Kami berdua tetap beraktivitas seperti biasa, kuliah S2 kami tetap kami lalui. Karena kami memang punya kewajiban untuk menyelesaikan S2 kami masing-masing...

Tak terasa, kehamilan 6 bulan tiba..hm.. Badanku sudah mulai gemuk, tetapi belum begitu gemuk kata teman2ku..
Tiba saatnya suami tercinta bertolah ke Netherland, untuk melanjutkan S2nya. Rasanya begitu berat, ditengah kehamilan yang menginjak usia 6 bulan, 3 bulan lagi saatnya untuk melahirkan.. tetapi bagaimanapun juga dalam pikiranku, aku hanya ingin melihat suami tercinta berhasil dalam hidup dan kuliahnya. Dengan penuh suka cita dan linangan air mata aku melepas kepergiannya di Bandara Adisucipto.. Ujian pernikahan kami tidak sampai disini, suamiku ternyata mendapatkan sedikit ujian tentang penerbangannya. Dia harus "delay" satu hari di Malaysia. Dengan anakku yang masih ada diperutku, aku mencoba mengurus tiket penerbangan suamiku.. Hm..ditengah kelelahan yang menderam ternyata ada kepuasan batin ketika dengan keikhlasan membantu sang suami tercinta. Semoga Allah meridhoi langkah ini, menjadikan pahala atasku untuk berkhidmat kepada suami tercinta..

Hari-hari di Netherland, terasa begitu lama. Komunikasi lewat handphone dan yahoo messenger merupakan cara kami untuk tetap berkomunikasi, walau memang pulsa membengkak, tetapi tidak jadi masalh bagi kami. Beliau selalu bilang "De, insya Allah ada gantinya sayangku..".
Linangan airmata kerinduan untuk bertemu dengan suami terus mendera, akan tetapi semangat untuk mendukungnya, untuk memberikan motivasi padanya mengalahkan segala kelelahan.

Bulan Juni tiba, ujian S2 ku segera digelar sambil menunggu kehadiran suami tercinta dari negeri orang. Hari-hari terus menunggu kepulangannya, hingga tanggal 26 Juni tiba. Saat itu aku selesai ujian semenster 2 S2 ku, pulang jam 5 sore. Bahagia sekali, insya Allah nanti malam berjumpa suami tercinta. Alhamdulillah, "sayangku, insya Allah nanti malam ketemu Ayah.." jam 20.30 aku bertolak ke Bandara untuk menjemput suami tercinta. Alhamdulillah, airmata ini menetes ketika melihat beliau memelukku, mencium keningku tanda kerinduan yang terpendam. Subhanallah, rasanya bahagia sekali ketika berjumpa dengannya setelah terpisah 3 bulan lamanya.

Hm..hm..rasa lelah mendera kami berdua, malam itu seolah cerita tiada habisnya. Alhamdulillah, mas bisa menunggu putra kita lahir di dunia, insya Allah. bahagianya rasanya kembali bisa berkumpul dengan suami..

Keesokan paginya, suami mohon ijin untuk istirahat ditengah kelehannya dari Belanda. Tetapi, jam 08.30 pagi...aku bilang "mas, kayaknya kita harus ke rumah sakit.." Tiba2 air ketubanku pecah, dan panik...tetapi dengan ketenangan suamiku, akhirnya kami ke Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk bersalin..

Puji syukur kehadirat Allah, alhamdulillah sudah bukaan 1. Tetapi ketuban itu terus dan terus keluar, hingga pukul 11.30 alhamdulillah sudah bukaan 8, kemudian jam 12.30 alhamdulillah bukaan 10. Persalinan dijelang, aku masuh ruang persalinan ditungguin oleh suami tercinta. beliau tak hentinya melafadzkan dzikir sambil memegang erat tanganku yang sedang berusaha untuk melahirkan. Sampai jam 15.30 anakku juga belum lahir.. Kami masih berusaha sekuat tenaga untuk proses persalinan normal. Suamiku tak henti2nya meneteskan airmata ketika melihatku melalui proses persalinan. Dokterpun masuk mengontrol kami, kemudian hati kami berdua dikejutkan dengan kata2 "Denyut jantungnya melemah,.." tetapi kekuasaan Allah, 5 menit kemudian diperiksa alhamdulillah normal. Kemudian pukul 16.00 diputuskan untuk operasi caesar. Dan kamipun menyanggupinya.

Alhamdulillah jam 16.45 putra kami lahir, laki-laki dan kami beri nama Asfarizal Abdurrahim Fadiyya Alfauzan. Alhamdulillah, hidunya mancung seperti ayahnya, hampir semuanya mirip ayahnya. Suamiku menangis tak henti-henti....bersyukur kepada Allah, setiap hari beliau melantunkan hafalan surat2 dalam AlQuran, juz 29 yang sering ia bacakan untukku dan putraku dengan hafalan beliau.
Kebahagiaan menyelimuti kami berdua, dan putra kami ajak untuk kuliah S2..

Alhamdulillah suami hampir selesai S2, dan Allah memberikan kemudahan baginya untuk S3. Akan tetapi sebelum bulan November beliau harus selesai S2nya. Ditengah kesibukan kami sebagai orang tua baru, kami harus bekerja sama untuk menyelesaikan S2 suamiku. Alhamdulillah sesuai dengan rencana.

Tiap malam aku menemaninya dan membantunya untuk menyelesaikan S2nya, dan kemudian ditambah lagi dia harus membawa jurnal yang akan dipresentasikan ke Thailand. Alhamdulillah jurnal diterima oleh pihak penyelenggara, dan beliau dijanjikan untuk S3 ke Jepang, Nagoya University apabila beliau bisa menyampaikan paper di seminar dengan baik.

Hari keberangkatan tiba, tanggal 2 November 2007. dengan sukacita beliau bertolak ke Thailand, dengan 'sangu" akan menjadi pembicara disana. sms demi sms kuterima dengan penuh kebahagiaan dan sukacita. Alhamdulillah, sang promotor menyetujui beliau untuk melanjutkan S3 ke Jepang. beliau sms, "Alhamdulillah istriku tercinta, mas bisa berangkat ke Jepang karena Pak Profesor menerima pemaparan mas dengan baik, insya Allah". Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi kami berdua.

Berita gembira itu masih kusimpan dalam handphoneku, dan juga semangat yang dia berikan padaku: "Bunda, alhamdulillah kita punya kehidupan sendiri yang kita bisa bersama berjuang dan meraih impian. Semangat ya bunda, doa ayah selalu terucap untukmu". Subhanallah, beliau sangat menyayangiku, selalu mengobarkan semangat untukku.

Tanggal 4 November, sms demi sms masih kuterima hingga jam 12.45. Kubalas sms itu dan masuk hingga jam 14.00. kebahagiaan menyelimuti hidup kami, dan tak kami duga dan tak kami sangka, ternyata Allah punya rencana besar buat kami.

Jam 15.00 waktu Thailand, suamiku mengalami kecelakaan speedboad, dan Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dia berpulang kepada Allah Sang Maha Pencipta. Kabar itu kuterima jam 21.30 malam, ketika berita itu disampaikan padaku, aku hanya bisa mengambil air wudhu kemudian menangis dihadapan Allah, sholat sunnah 2 rokaat untuk menguatkan hatiku, hingga yang keluar hanyalah "Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Allahuma Ajirnii fii mushibati wakhlufli khoiru minha..." Ya Allah berilah aku pahala atas ujian ini, ringankanlah ujian ini, dan gantilah dengan yang lebih baik..."

Linangan airmata tak henti dari mataku, bibirku kelu untuk berucap apapun, aku tak kuasa menahan tangis ketika orang2 mulai berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa padaku. Hanya lantunan "Laa haula wa laa quwwata illa billah" yang mampu aku ucapkan untuk menguatkanku.
Hari senin, aku masih menantikan kepulangan jenazan suami tercinta. Kupenuhi dengan sholat, entah sholat sunah apapun aku usahakan lakukan agar aku tetap khusnudzon sama Allah, begitu berat rasanya hati ini untuk menerima takdir Allah. Putraku masih 4 bulan. Senin, pembicaraan panjang tentang pemulangan suamiku, dan aku menhandle sendiri. Semuanya bermusayawarah denganku tentang kepulangan jenazah suamiku.
Hari selasa tiba, jadwal kepulangan suamiku memang sesuai dengan jadwal kepulangan yang direncanakan. Hanya yang berbeda adalah wujudnya. Dia berpulang dalam keadaan membujur kaku tak berucap sedikitpun. Aku ingin menjemputnya dalam pelukanku, akan tetapi dia sudah dibungkus peti jenazah dengan rapi dan di atasnya adalah surat2 kematian untukku, bukan pesan indah darinya tetapi pesan dari KBRI di Thailand.

Selasa, 6 November 2007, kami keluarga besar beserta tim dari UGM menjempunya di bandara AdiSucipto. Aku tak mampu untuk meguasai diriku, airmata keluar tak terasa sebagai wujud cintaku padanya. Laa haula walla quwwata tak henti dari bibirku, sambil menggendong putraku aku menyapa suamiku.. "Assalamu'alaikum sayangku, cintaku...Selamat datang suamiku tercinta.." Aku hanya mencium peti jenazahnya, bukan dirinya. Allahu Akbar..

Sampai di rumah duka, peti jenazah dibuka, subhanallah, allahu akbar, suamiku tersenyum di peti jenazah itu. Berulang kali aku mengusap wajahnya, dan airmataku kutahan dengan sekuat tenagaku. Aku menemaninya di dekat peti jenazah suamiku..

Pemakamanpun tiba, aku menemaninya hingga beliau dimasukkan ke dalam liang lahat. Dan itu untuk terakhir kalinya aku memandang suamiku tercinta, tetesan airmata membaasahi pipiku.. Aku tak mampu untuk berucap apapun kecuali lantunan doa untuknya untuk suami tercinta...
Aku pulang dari makam dengan langakh gontai, tetapi aku ingat anakku...

Selamat Jalan suamiku tercinta, semoga Allah mengampunimu.. engkau pergi ke Thailand dalam rangka menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu, dan juga memperjuangkan keluargamu dan masa depanmu, Banyak yang mengatakan engkau syahid suamiku, karena engkau meninggal tenggelam.

Suamiku tercinta, selamat Jalan...Semoga Allah mengampuni dosa2mu, melapangkan kuburmu,menerangi kuburmu, dan menjadikan kuburmu sebagai bagian dari taman surgaNya..

Aku sangat mencintaimu suamiku..
(Insya Allah, cerita ini akan berlanjut. Maaf, saya belum bisa melanjutkan semua ini. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya dan putra saya untuk melanjutkan perjuangan demi ridhoNya..)


"sangat suka dengan tulisan ini....semoga mba bisa memaknai hikmah dibalik peristiwa ini, amiiin....aku yakin ALLAH akan selalu bersama mba, tak ada satupun ujian yg ALLAH berikan diluar kemampuan hambaNYA"


sumber dudung.net

Pribadi yang menarik dan menyenangkan

Semua orang ingin disebut menarik, menjadi pusat perhatian, terkenal dan dikagumi banyak orang. Menjadi menarik dan menyenangkan merupakan obsesi kebanyakan orang. Menarik dan menyenangkan mencakup aspek fisik (lahiriah) dan non-fisik (meliputi: emosional, personalitas dan integritas pribadi). Banyak orang yang cantik, tampan, pandai dan kaya namun belum dapat dikategorikan sebagai orang-orang yang menarik dan menyenangkan dikarenakan adanya sesuatu yang kurang dalam diri mereka.

Orang yang menarik dan menyenangkan membuat orang suka padanya dan selalu ingin dekat dan ingin melihatnya serta ingin berinteraksi dengannya. Orang yang memiliki daya tarik dan menyenangkan ibarat memiliki kekayaan yang tak ternilai harganya.

Berbeda dengan kecantikan dan kepintaran yang pada hakekatnya merupakan sesuatu yang diberikan oleh Tuhan (given), menarik dan menyenangkan merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan distimulasikan dalam setiap aktifitas kehidupan kita sehari-hari (daily activity).
Untuk itu ada beberapa Kiat yang perlu diikuti dan dilakukan bila Kita ingin memiliki Kepribadian Yang Menarik dan Menyenangkan.

KIAT-KIATnya adalah sebagai berikut :

1. SOPAN SANTUN (POLITENESS)
Selalu sopan dan baik terhadap orang lain menyebabkan kita menjadi menarik dan menyenangkan bagi orang lain tersebut. Bila bertemu dengan siapapun kita hendaknya "hangat" dan ramah kepadanya. Tegur sapa yang manis dan hangat, seperti : Halo...apa khabar, Selamat Pagi..., Selamat Siang..., dsb harus selalu kita ucapkan lengkap dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang tulus yang mencerminkan dan mewakili itu semua. Pada orang yang baru pertama kali kita kenal sebaiknya kita ucapkan : "Saya senang sekali bertemu dengan Anda..., Kapan-kapan kita bincang-bincang lagi..., dsb, dsb.

Orang-orang yang ingin tampil menarik, menyenangkan dan diperhatikan orang adalah orang-orang tidak akan pernah menyakitkan dan melukai hati dan perasaan orang lain. Bila hati orang sudah terluka maka akan sulit sekali untuk dapat sembuh dalam waktu yang singkat malah mungkin sekali sakit hatinya berubah menjadi api dendam yang membara yang sewaktu-waktu dapat meledak bagaikan bom neutron yang dahsyat.

2. KERAMAH-TAMAHAN (HOSPITALITY)
Prinsip "SENTUHLAH HATINYA", haruslah DIPEGANG dan DIFAHAMI BETUL guna menimbulkan KESAN MENARIK dan MENYENANGKAN pada diri kita.

BEBERAPA HAL yang PERLU DIPRAKTEKKAN sehubungan dengan Sopan Santun dan Keramah-tamahan :

Sambutlah Tegur Sapa Orang-orang : "Tiada hal yang senyaman kata-kata sambutan yang diberikan oleh orang lain dengan nada yang tulus dan riang".

Senyumlah Kepada Orang-orang : "Ada 72 otot yang diperlukan untuk mengerutkan dahi, namun hanya dibutuhkan 14 buah otot untuk tersenyum".

Panggillah Orang dengan Menyebut Namanya : "Musik yang paling merdu dan syahdu di telinga siapapun adalah bunyi namanya sendiri...".
Bersikaplah Bersahabat : "Bila anda ingin bersahabat, bersikaplah bersahabat..."

THE VALUES OF SMILE :

  • It costs nothing but create much.
  • It enriches those who receive without impoverishing those who give.
  • It happens in a flash but the memory of it sometimes lasts forever.
  • None are so rich that they can along without it, and none are so poor but are richer for smile.
  • It create happiness at home, foster goodwill in a business and is the countersign of friends.
  • Yet it can not be bought, begged, borrowed or stolen, for it is something that is no earthly good to anybody till it is given away !
  • And if it ever happens that some people should be too tired to give you a smile, why not leave one of yours ?
  • For nobody needs a smile so much as those who have none left to give.

3. RASA HORMAT (RESPECTFUlL)
Kalau kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakuakn mungkin akan menimbulkan Ketegangan, sebab orang lain mungkin tidak menyukai cara-cara kita tersebut. Sebaliknya, kalau kita memperlakukan orang lain dengan cara sebagaimana mereka ingin diperlakukan maka hakekatnya kita telah menangkap inti dari fleksibiltas diri kita yang sebenarnya.

Menghormati orang lain, berarti belajar memperlakukan orang lain secara berbeda menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan mereka bukannya menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan diri kita sendiri. Hal ini bisa mengarah kepada pengertian Moral dan penerimaan diantara individu-individu dan kelompok-kelompok. Hal ini juga menunjukkan INTEGRITAS PRIBADI seseorang.

Rasa hormat kepada orang lain, mungkin lebih mudah dipahami sebagai: "usaha mencari kepentingan umum yang dibagi bersama dan kemudian dikerjakan bersama-sama untuk mencapai hasil yang menang-menang (win-win)".

4. PENUH PERHATIAN (ATTENTIVE)
Sikap penuh perhatian berarti menyadari "apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita". Sikap penuh perhatian berhubungan dengan kemampuan membaca situasi yang tersirat (implicit). Ini bisa dimulai dari sesederhana memperhatikan ketika seseorang merasa bosan dan merasakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.

Bersikap penuh perhatian berarti mengosongkan diri dari pemikiran-pemikiran diri kita sendiri secara subyektif (mampu melihat dari kaca mata orang lain) dan membuka wawasan dan pikiran untuk mau melihat segala hal di luar diri kita.

Orang yang penuh perhatian juga tahu kapan ia harus bertindak dan kapan ia tidak boleh bertindak. Orang yang tergolong penuh perhatian akan bermain dalam hal : kecenderungan, pola-pola, variasi dan kesempatan. Orang yang penuh perhatian akan memiliki sikap terbuka baik terhadap informasi yang masuk, gagasan ataupun saran-saran dari orang lain.


sumber: dudung.net

Kamis, 18 Februari 2010

ANNISA

annisa begitu kaget saat itu...
entaaah apa sebenarnya yg dimaui orang itu....
begitu entengnya menyatakan hal itu....

annisa kaget, shock atau apalah....
padahal hanya sebuah pernyataan kecil dari "org sok tahu" itu.....

annisa membatin,,,memendam amarahnya....entahlaaah........apa yang ada dlm pikirannya sekarang..
yang jelas...annisa tak suka dengan sikap dan pernyataan "org sok tahu" itu.....

bagai terkena sengatan tawon di siang bolong....
annisa merasa seperti org yg tak punya akal sehat.....
yaaah.....ia begitu marah...namun amarahnya hanya berkecamuk di dada...seperti biasa mencoba menahan emosi yg sudah sedari tadi bergejolak,,bak bunyi rudal tentara israel laknatullah.....

tapi itulah annisa......ia tak kan pernah bisa mengeluarkan amarahnya......
sekali lagi hanya dipendamnya......
padahal "org sok tahu" itu kini sudah berdiri di hadapannya.....

itulah annisa...ia hanya akan mengeluarkan kata-kata lembut yang membuat lawan bicaranya tak kan pernah tahu kalau dalam hatinya ada bom waktu yang siaap meledak setiap saat.....

aaaahhhhh.........annisa....ia masih bisa bersikap sebaik itu.....masih bisa mengendalikan ucapannya padahal dalam hatinya ia merasa sangaaat marah dan kesal.....

yaaah.......annisa hanya bisa seperti itu...
hanya bisa memendam.......

tapi hari itu,,,,malam itu,,,,,annisa yang tak pernah mengeluarkan keluh kesah nya di depan siapapun kini mulai memberontak....

tak sanggup dengan semua perlakuan itu...perlakuan dari "org sok tahu" itu....
org yang dengan gampang dan entengnya mengatakan ia dan kawan2nya "gegabah" mengambil keputusan itu.........
dengan mudah nya "org sok tahu" yg baru dikenalnya 4 bulan terakhir seenaknya membuat pernyataan tak berpendidikan seprti itu.............

aaah...........annisa akhirnya melawan.....
yaaah bom waktu annisa kini sudah siap meledak.....bagai sengatan listrik tanpa ada yang menekan tombolnya,,,bom itu akhirnya meledak juga...
annisa akhirnya menumpahkan segala macam uneg2 nya yang sudah dipendam beberapa bulan terakhir ini......tak sanggup lagi dgn tingkah "org sok tahu" itu...................

tapiiii bukan annisa namanya kalo ia tak melakukan ledakan bom itu dgn lembut.....
yaaah selalu....selalu dengan kelembutan..perlahan tapi menyakitkan...(maksudnya kata-kata yg kali ini keluar dari mulutnya bagai belatih tajam yang siap menghantam, memutuskan leher musuhnya).............

ia tetap bersahaja,,,,,kembali menumpahkan seluruh persaan emosi terpendam kepada "org sok tahu" itu............

bukan ia dendam, bukan ia ingin melukai perasaan siapapun,,,,tapi kali ini yg ia lakukan hanyalah mencoba memberikan sedikit pelajaran pada "org sok tahu" itu....

harapnnya "org sok tahu" yang ada dihadapannya itu bisa sedikit memikirkan org lain.,,,,,tidak egois,,,dan mau menang sendiri....hanya itu...yang ingin annisa lakukan......

setidaknya ia sudah cukup bersabar....menghadapi "org sok tahu" itu......

dan kaliii ini mungkin bagi annisa tak ada ampuun lagi...sudah cukup lelah diperlakukan seenaknya sama "org sok tahu" itu....ini kesempatan..kesempatan untuknya bisa sedikit memberikan "pelajaran" untuk "org sok tahu" itu....setidaknya agar org itu bisa sedikit lebih baik.....bisa sedikit menurunkan keegoannya.......

hanya itu..hanya itu harapannya..........

maaf..........annisa tak ada sedikitpun bermaksud untuk melukai siapapun...
tapi ini soal siikap...dan ia yakin sikap ini yang harus dilakukannya.............

dedicated for "mrs sok tahu"

soretan malam
saat rintik2 gerimis hujan membasahi tanah belakang kamar kost 3x3....

Rya

Rabu, 17 Februari 2010

TERSERAH PHOBIA

finally i can write again on this blog....
long time,,,,i think......i never write it again......

mungkin semenjak PKPA bulan ini, saya menjadi sangat jarang atau lebih tepatnya malas untuk menulis lagi disini,,,sebenarnya bukan malas juga tetapi memang tidak ada ide sama sekali yang bisa dituangkan dalam tulisan2 ini....

aiiih kawan....kali ini sy mungkin agak sedikit berkeluh kesah....tapi memang sudah menjadi kebiasaan saya..lebih senang menuangkan keluh kesah saya lewat tulisan2 ini....

akhir-akhir ini bahkan sudah beberapa bulan terakhir ini, saya selalu saja menjumpai kata " TERSERAH" entah sudah beberapa kali kata itu keluar dari mulut mereka.....

sebenarnya sy tidak terlalu suka dengan kata "terserah", karena menurut saya, terserah itu bukan solusi.,,,tapi hanya sebuah kamuflase dari org2 yg malas memberikan solusi...mereka cenderung menggunakan tameng "terserah"-nya itu sebagai kata pamungkas jika disuruh menentukan sesuatu.......(kalo pelajaran kepribadian, ini masuknya ke pribadi yg pasif).......

ahh....kawan....gara2 kata terserah itu,,beberapa minggu ini saya tidak bisa mngendalikan emosi saya, kau tahu..karena kata terserah inilah yang akhirnya membuat saya harus berperang batin dengan orang2 disekitar saya.....

yah .....sekali lagi..karena kata "terserah" ini..........

so............jgnlah sekali-kali menggunakan kata terserah dalam sebuah musyawarah...karena jika kau lebih memilih untuk berkata "terserah" maka kau tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan dirimu sendiri.......

berpendapatlah..kawan....walaupun sedikit tapi setidaknya kau bisa sedikit berkontribusi memberikan masukan yang nanti bisa dpertimbangkan dalam pengambilan sebuah keputusan

jgn nanti klo palu sudah di ketok baru mulai berdesas-desus dibelakang.......

jujur saja, saya termasuk org yang tak suka dgn hal seperti itu...karena banyak mudharatnya....
yah seperti yg terjadi malam ini...karena kata terserah itu saya akhirnya sempat bersitegang dengan beliau yg belum saya kenal.....bukan kata terserah yg keluar dari mulut saya, tapi dari mereka,,,,,,dan khirnya setelah kesepakatan itu dicapai....saya malah harus menghadapi hal itu.....aaahhhhh.....entahlah.........

"sekali lagi,,,jgn sering berkata terserah.....karena terserah itu bukan solusi yang baik......tapi itu hanya kamuflase dari org2 yg malas memberikan solusi"


PS: sebuah dialog yg paling tidak sy sukai adalah:
A: kamu gmn?
B: " yah kalo aku siyh nyantai orgnya, mo apa ajah yaah....hayuk2 ajah"
A: jadi gmn solusinya?
B: "TERSERAH"

gubraaak...............huuuuuuuuuh.............mengesalkan.............

coretan malam dari org yg "terserahphobia"

Kamis, 11 Februari 2010

password dijebol???

ahh.....entah kenapa....saya selalu merasa tidak suka dengan orang yg selalu berusaha menjadikan milik saya seakan2 seperti miliknya sendiri....singkat kata...saya tidak suka dengan orang yang seenaknya...sakpenae dewe...astagfirullah.....

saya tak pelit,,saya juga tak melarang siapapun meminjam barang milik saya, tapi setidaknya jgn seenaknya seperti itu...

tanpa sepengetahuan saya,,password saya dijebol...padahal saya sendiri tidak pernah memberitahu sama siaapun,,,tapi kok bisa yah.....

ahhhhhhhh.............

Selasa, 02 Februari 2010

Tidore Vs Jogja

"rya nanti kalo selesai sumpahan langsung pulang k Tidore atau mo cari-cari kerja di Jawa dulu??"

"entahlah mbak..masih bingung juga..tapi sebenarnya orang tua siyh pengennya rya langsung pulang biar cari kerja di sana ajah, but if according to my mind, i do not want to work in Tidore, but as a first daughter, i have to make them proud of me"


percakapan singkat itu terjadi beberapa hari yang lalu antara saya dan seorang senior saya di kampus...entah kenapa saya masih selalu bimbang jika ditanya tentang pilihan itu...

di satu sisi saya ingin pulang dan bisa hidup di tanah kelahiran saya bersama orang tua, keluarga besar dan orang-orang yang saya sayangi....tapi disisi lain,,,ada rasa berat jika harus meninggalkan pulau jawa yang sudah memberikan begitu banyak pelajaran hidup yang berharaga selama 5 tahun ini.....

mungkin orang akan berfikir kalo saya egois, begitu berat meninggalkan pulau jawa yang baru 5 tahun saya tinggali dari pada harus kembali ke kampung halaman yang merupakan tempat kelahiran, tempat saya dibesarkan dan tempat saya dididik oleh kedua orang tua saya selama kurang lebih 17 tahun...

tapi entahlah kawan...,hidup itu memang pilihan...so...memilihlah hal-hal yang memang disukai ALLAH dan membuang jauh2 hal2 yang sangat dibenci oleh ALLAH...(ini konzep "hidup itu pilihan menurut versi saya")....saya selalu berharrap dengan istikhoro yang panjang itu bisa memberikanjawaban yg terbaik buat saya,,,karena saya yakin ALLAH yang telah memilihkan yang terbaik bagi saya,,,,,

kalian pasti akan bertanya2 alasan apa yang membuat saya harus berat meninggalkan pulau jawa ini, (dont thinking about someone pliss...hehe)....alasannya simple kok,,,saya berat meninggalkan pulau jawa karena sistem dan segala fasilitas penunjang majunya pendidikan kita jauuuh lebiiiiiiiiiiih baiiiiik dibanding pulau tidore (bukan berarti saya menganggap remeh tidore)...tapi itulah kenyataannya...

bayangkan saja,,, di jogja,,disetiap sudut kota, pinggiran jalan dan seluruh penjuru di kota jogja mudah sekali kita mencari toko buku ataupun warnet,,,tapi di tidore warnet dan toko buku sangat jarang sekali dan biaya2nya bisa jauuuh 3x lipat lebih mahal dari jogja....(mungkin itu alasan pertama).....di jogja mo cari apa saja bisa di dapat dengan mudah,,,tapi di pulau kecil ituh...semua serba terbatas...(ini yg menurut saya tidak bisa mendukug kemajuan akademis kita)

saya pernah membicarakan hal ini dengan dosen saya,,tapi beliau malah mendukung saya untuk kembai k kampung halaman saya dan membangun kota tidore...beliau berkata "kalo bukan kamu lantas siapa lagi yang akan membangunnya".....mungkin tak jauh berbeda dengan perkataan ayah saya beberapa waktu lalu,,beliau juga sempat bilang "kalo kamu hanya mengeluh bahwa tidore ketinggalan zaman, dan tak melakukan suatu perubahan lantas bgm kamu bisa berharap tidore akan maju jika kamu sendiri lebih memilih untuk bekerja di luar kota tidore??jgnlah selalu mengharapkan orang lain yang kan membangun tidore tapi coba dimuali dari dirimu sendiri"....Gubraaak....

benar juga apa yang dikatakan mereka, tapi jika dipertimbangkan lagi dengan segala fasilitas dan akses yang sungguh2 rumit seperti itu bagaimana bisa kita akan maju di sana???jangankan toko buku,,penerangan (listrik, red) di sana saja sampai saat ini tak ada kemajuan sama sekali, masih ada saja giliran mati lampu setiap malamnya bahkan siang haripun masih sering padam listriknya.....

lain lagi dengan masalah dakwah di sana,,bisa dikatakan penduduk asli tidore 100% islam, tapi kehidupan nya tidak 100% islami..(ini yang bagi saya sungguh sangat berat)....tapi kata seorang sahabat saya, "itulah lahan dakwah yang sangat baik buat anti....anti akan merasa nikmatnya dakwah jika anti mampu berdakwah di masyarakat yang kehidupannya masih ammah seperti itu dan anti benar2 akan total merasakan lika-liku dakwah di medan dakwah yang rumit seperti itu..."(wow..amaziing.....but........)

itulah kawan alasan yang sangat kuat yang membuat saya menjadi ragu jika harus menentukan pilihan itu.....

entahlah....saya serahkan semuanya hanya padaNYA,,istikhara,,dan usaha yang maksimal saya yakin akan memberikan hasil yang terbaik.....

tidore...oh tidore...
bukan ku tak bangga menjadi salah satu putra daerahmu,
tapi ku hanya ingin bisa memberikan sebuah perubahan besar bagimu....
salam baktiku...dan cintaku padamu tanah pusaka, tanah kelahiranku.....

dalam hati ku yakin,,,suatu saat kau akan dapat memberikan perubahan yang terbaik untuk putra-putri daerahmu...

dan ku yakin,,,perubahanmu kelak akan ada andilku didalamnya....

Rya Tumcala